Pages

MEMAKNAI SEJARAH PMKRI


"Bericara soal sejarah, berarti kita bicara tentang pemikiran, keputusan dan pilihan tindakan"

Sebagai sebuah elemen penting dari bangsa ini, perhimpunan mahasiswa katolik republik indonesia (PMKRI) sebagaimana elemen-elemen lainnya menempati posisi tersendiri dalam tapak sejarah PMKRI telah memainkan peran strategis dalam memberi dampak bagi perubahan. Gereja dan Tanah Air (Pro Ecclesia et Patria).
Sejarah PMKRI juga perlu dimaknai dan dihayati sebagai spirit perjuangan kita saat ini dan masa mendatang. sebagai generasi hari ini, kita juga perlu menciptakan sejarah sendiri dan karakteristiknya dalam bentuk, ruang dan waktu yang kita lalui.

SEJARAH PMKRI NASIONAL
Sebelum Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) lahir, sudah terdapat beberapa organisasi mahasiswa katolik di Indonesia. Dua karakteristik menonjol yang menjadi ciri utama organisasi-organisasi yang ada.
Pertama adalah Organisasi mahasiswa katolik dengan kekentalan nuansa kolonialis (Belanda) yang dikenal dengan nama Katholike Stundenten Vereniging  (KSV). Ada tiga KSV pada waktu itu yakni KSV St. Belarminus-Batavia (didirikan di jakarta, 10 November 1928), KSV St. Thomas Aquinas Bandung (didirikan di Bandung, 14 Desember 1947), dan KSV St. Lucas Surabaya (didirikan di Surabaya, 12 Desember 1948).
Meski cukup kental dengan Nuansa Belandanya namun spirit ke-Indoneiannya  sudah demikian kuat tumbuh dan berkembang disana. Ini di buktikan dengan keinginan  untuk melebur dalam satu wadah  yang dikenal dengan federasi  Katholieke Studenten Vereniging pada tahun 1949
Kedua selain KSV, juga telah terbentuk pula organisasi mahasiswa katolik ‘pribumi’ di Yogjakarta dengan nama Perserikatan Katolik Republik Indonesia (PMKRI) pada tanggal 25 Mei 1947 dengan St. Munadjat Danusaputro  sebagai ketua pertama.
Atas dasar kesamaan spirit dan tujuan maka lahir sebuah gagasan progresif untuk memfusi-kan diri menjadi satu kesatuan dengan semangat ke-katolikan dan di dalam bingkai ke-Indonesiaan. Gagasan itu ditindak lanjuti dengan dilakukan pertemuan  di penghujung  tahun 1949.

Waktu terus berlalu, sementara semangat, untuk bersatu  kian kuat mengikat  kedua organisasi tersebut. Federasi KSV mengutus Gan Keng Soei dan Ouw Jong  Peng Koen  untuk mengadakan pertemuan  dengan moderator dan pimpinan PMKRI Yogyakarta. Setelah mendapat saran dan berkat dari Vikaris Apostolik Batavia yang pro Indonesia, yaitu Mgr. PJ. Willekens, SJ, Utusan Federasi KSV bertemu  dengan moderator pada tanggal  18 Oktober 1950. Pertemuan dengan ketua PMKRI Yogyakarta yaitu PK. Haryasudirja, bersama stafnya  berlangsung sehari kemudian (19 Oktober 1950). Dari pertemuan itu dihasilkan dua keputusan penting, yang Pertama masing-masing organisasi harus mengadakan kongres untuk membahas rencana fusi.
Kedua, kongres gabungan antara federasi KSV dan PMKRI Yogyakarta akan berlangsung di Yogyakarta tanggal 9 Juni 1951.
Kongres gabungan akhirnya diskors guna memberi kesempatan masing-masing organisasi untuk menggelar kongres secara terpisah pada tanggal 10 Juni 1951.
Akhirnya kongres kembali digelar pada tanggal 11 Juni 1951 yang menghasilkan beberapa keputusan yaitu : Federasi KSV dan PMKRI Yogyakarta berfusi menjadi satu sebagai organisasi  nasional yang bernama Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia  yang kemudian disingkat PMKRI.
Disepakati sebutan “perhimpunan “. Dengan menyandang sebutan “perhimpunan”, berarti organisasi tersebut telah siap menerima dan menampung masuknya organisasi mahasiswa Katolik lain yang telah terbentuk, menuju persatuan dan kesatuan Indonesia.
Kongres Fusi ini selanjutnya disebut sebagai kongres I PMKRI. Kongres II PMKRI akan dilangsungkan di Surabaya. Masa kepengurusan pertama PMKRI adalah satu tahun (1951-1952). Selain itu, kongres juga menugaskan pengurus pusat (PP) PMKRI terpilih segera mendirikan cabang-cabang baru PMKRI di seluruh Indonesia. Kongres PMKRI I juga secara aklamasi memilih dan menetapkan PK. Haryasudirja sebagai ketua umum PP. PMKRI periode 1951-1952.
Tanggal berdirinya PMKRI juga berhasil diakhiri dengan keputusan tanggal lahirnya Perserikatan Mahasiswa  Katolik Republik Indonesia Yogyakarta. Jln. Abubakar Ali disepakati dan ditetapkan sebagai tempat berdirinya PMKRI. Balai pertemuan tersebut sekarang bernama Gedung Widya Mandala.
Dasar pedomaan (AD/Anggar Dasar) PMKRI Yogyakarta diterima sebagai  Ad sementara PMKRI hingga ditetapkan AD PMKRI definitif. PMKRI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 25 Mei 1947. PMKRI berkedudukan di tempat kedududan pengurus pusat PMKRI. Empat cabang pertama PMKRI adalah :
  • PMKRI Cabang Yogyaka
  • PMKRI Cabang Bandung
  • PMKRI Cabang Jakarta
  • PMKRI Cabang Surabaya 
Santo pelindung PMKRI : Sanctus Thomas Aquinas

Semboyan PMKRI : Religio Omnium Scientiarum Anima yang artinya Agama adalah jiwa segala ilmu pengetahuan

Baret PMKRI berwarna merah marun dengan bolt kuning diatasnya

Hari lahirnya PMKRI tanggal 25 Mei 1947 yang bertepatan dengan hari pente kosta, atas saran Mgr. Soegijapranata menetapkan tanggal tersebut karena sebagai simbol turunnya  roh ketiga dari tri tunggal maha kudus kepada para mahasiswa katolik  untuk berkumpul dan berjuang  berlandaskan ajaran agama katolik.
“ Spirit dasar berdirinya  Perhimpunan Mahasiswa Katolik  Republik Indonesia  (PMKRI) adalah menghimpun diri dan berjuang  bersama bagi Gereja dan tanah Air”

PMKRI DARI MASA KE MASA

1928
Secara keorganisasian  PMKRI belum ada namun secara personal pandiri PMKRI  saat itu turut serta  memberi sprit dalam irkar kaum muda indonesia yang lebih kita kenal dengan Sumpah Pemuda 28 oktober 1928. Hal ini bisa di telusuri dengan pendirian Katholieke Studenten  Vereniging

1945
Saat-saat menjelang dan setelah proklamasi 1945, embrio PMKRI Telah bersemayam di sanubari para kader terbaik. Revolusi Fisik pasca 1945 situasi negara pada saat iu sangat labil. Dengan tekat dan penuh rasa cinta yang mendalam. PMKRI akhirnya melewati pegulatan yang menguras emosi dan pikiran. 

1966
Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) merupakan catatan sejarah paling penting di Indonesia.

Tritura di sususn di Margasiswa St. Thomas Aquinas  dan saat itu PMKRI  punya peran penting  yang bahu membahu dengan Ormas mahasiswa yang lainnya (Cipayung) melalui KAMMI/KAPPI. 

Naska Tritura juga dicatat oleh Swardi, salah satu kader terbaik PMKRI.

Ketua Presidium Pengurus Pusat pada waktu itu. Bpk. Cosmas Batubara dan dipilih menjadi ketua Presidium KAMMI Pusat.

1974
Chris Siner Keytimu (Ketua PP PMKRI) menjadi pelaku penting peristiwa  Rezim ORBA  yang kurang baik dalam pembangunan demokrasi

1989
PMKRI menjadi bagian dari aksi penolakan SDSB/Porkas  pada  Rezim  ORBA . Hal ini menjadi kemarahan para mahasiswa.

Porkas adalah sebuah judi yang di legalkan oleh pemerintahan zaman soeharto. Dengan berselindung sebagai dana untuk membantu kegiatan olah raga di tanah air, maka datanglah PORKAS.

1998
PMKRI menjadi pelaku sejarah  dalam gerakan bersama mahasiswa  dalam menumbang Rezim ORBA  dengan menurunkan tokoh Sentral yaitu Jendral Besar Soeharto. Soerhato awalnya diusung mahasiswa  setelah pristiwa Tritura dan Akhirnya diturunkan.

2000
Kongres dan MPA  Jakarta pada waktu itu mengusung tema Central “Transformasi Organisasi”
PMKRI Cabang Denpasar  adalah sala satu perumus  Visi, Misi  yang lebih kontekstual
Robert Junaedi Edison Nalenan adalah anggota biasa PMKRI dan mantan ketua PMKRI Cabang Denpasar Periode 1996-1997, terpilih  sebagai mandataris MPA/Formatur Tunggal/Ketua Presidium.

2002-2003
PMKRI bersama (7) Ormas yaitu : PMII, KMHDI, GMNI, IMM, HIKMABUDHI , GMKI dan HMI Menyelenggarakan Indonesian Student Assestment  (ISA) dengan  topik  Reiventing  indonesia di Sanur Bali.
PMKRI Cabang Denpasar ditunjukan menjadi  ketua panitia  yaitu Bpk. Robet  JE. Nalenan . Delegasi yang hadir adalah  Ormas mahasiswa terbesar di Indonesia  dan ditamba delegasi BEM Se-Indonesia.

2004
PMKRI  aktif dalam menggalang dan mengkonsolidasi  elemen yang pro demokrasi  dalam rangka pemilu yang jujur , adil dan bermartabat  bersama Ormas mahasiswa dan Ormas pemuda , PMKRI gencar  mengkampanyekan Anti Politisi Busuk.

2006
PMKRI mengalami ujian  berat pada Kongres dan MPA  Papua hingga saat ini.

2009
PMKRI pada masa itu meski tidak begitu menonjol . PMKRI tetap memainkan perannya demi tercapainya  kualitas demokrasi  yang utuh dan tetap konsisten dalam setiap tahapan pemilu.
PMKRI Cabang Denpasar  dipercayai menjadi tuan Rumah  penyelenggaraan Forum Legislatif , Yudikatif tertinggi  yaitu Kongres dan MPA.


SEJARAH PMKRI CABANG DENPASAR

Awal mula berdirinya PMKRI Cabang Denpasar , berawal dari Revolusi  fisik sampai ada perlawanan kiri serta kebutuhan mahasiswa  untuk proses bersama dalam menemukan jati diri nya.
Hasil ini tidak terlepas dari  situasi dan kondisi saat ini .
  • Baik yang bersifast sosial politik
  • Kebutuhan akan kebersamaan saudara seiman
Adanya kebutuhan terpiliharanya iman katolik kaum muda.
Mendorong  Uskup Mgr. Paulus Seni Kleden, SVD (Uskup pada saat itu),Pater Herman Embeiru, SVD & Beberapa Mahasiswa Katolik. Dari situlah sepakat untuk membentuk PMKRI  Cabang Denpasar.

PMKRI Cabang Denpasar  di sahkan dalam majelis permusyawaratan anggota  (MPA) IV PMKRI di Jakarta.`

Tujuan dibentuknya PMKRI Cabang Denpasar saat itu adalah : Menjaga awam-awam katolik sebagai rasul awam dalam mendampingi misi pada wilayah jangkauan Gereja Katolik di Denpasar.
Nama Cabang : PMKRI Sanctus Paulus

Santo Pelindung : Paulus
Ini dimaksut agar  PMKRI Cabang Denpasar  (beserta seluruh anggotanya)  agar dapat meniru keteladanan dan keberanian  Santo Paulus sebagai Rasul dan Tentara Kristus, dari hal ini juga merupakan penghormatan kepada Mgr. Paulus Seni Kleden, SVD.

Tanggal  berdirinya PMKRI Cabang Denpasar : 10 Oktober 1963 di Denpasar
Toko pendiri PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus :
  • Mgr. Paulus Sani Kleden, SVD
  • Pastor Herman Embueru, SVD
  • Michael Nusa Tani Wangge
  • J.B. Soejiwo
  • Paulus Yos Adi Ryadi  (Ketua Cabang   pertama)
  • Emilia Marya (Wakil Sekjen)
Alamat Organisasi : Tahun 1963-1968 di Jalan Rambutan No. 7B gang kelinci Denpasar.
Tahun 1968-1985 di Jalan Gunug Semeru No.8A (sekarang  BKIA Panti Rahayu) Denpasar
Tahun 1985 pinda ke Jalan Thamrin 1/8 (dulunya : BKIA Panti Rahayu) Denpasar.

Logo PMKRI Cabang Denpasar :
Arti dari Pmkri Cabang Denpasar adalah berbekal ilmu pengetahuan dan iman katolik serta semangat  kemahasiswaan yang menggelora.
PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus senantiasa berjuang guna mencapai kemandiriannya, keadilan serta kemakmuran Bangsa yang berlandaskan Pancasila dan Proklamasi  17 Agustus 1945 melalui ikatan persaudaraan inkulturasi budaya setempat  yang harmonis serta senatiasa menerima perubahan yagng lebih baik.
Pmkri Cabang Denpasar Dalam Perkembangannya Mengalami penurunan baik segi kualitas dan kuantitas anggota dan kiprah perjuangannya.


JANGAN TAKUT  BERTINDAK

Seorang sahabat perna berkata: ketika kita memutuskan untuk masuk kedalam suatu ruangan,hal pertama yang dilakukan adalah berusaha dengan sunggu-sungguh untuk mengenal, mengerti dan  memahami segala bentuk,ruang, dan waktu dengan segala realitanya.Langka selanjutnya adalah kecerdasan dalam berpikir,keberanian dalam mengambil keputusan dan tidak takut dalam mengambil tindakan


 KETUA PRESIDIUM PMKRI CAB. DPS. SANCTUS PAULUS PERIODE 2014-2015 


Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com